- Hits: 366
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) menyelenggarakan bimbingan teknis online dengan tema Urban Farming pada hari Kamis 13 Januari 2022. Pada bimbingan teknis kali ini menghadirkan narasumber Dr. Asep Nugraha Adiwinata sebagai peneliti madya di BBSDLP dengan moderator Profesor Sukarman. Bimtek dibuka oleh Dr. Asmarhansyah selaku Koordinator Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian.
Paparan Dr. Asep Nugraha menjelaskan tentang sistem urban farming yang merupakan suatu sistem pertanian di perkotaan atau kota-kota besar untuk mensiasati keterbatasan lahan dengan memanfaatkan lahan-lahan sempit, lahan terlantar sehingga produktif dan enak dipandang. Adapun jenis – jenis teknologi urban farming yaitu Vertikultur, Aquaponik, Wall Gardening dan Hidroponik.
Vertikultur merupakan teknik budidaya secara vertikal, sangat sesuai untuk sayuran seperti bayam, kangkung, kucai, sawi, selada, kenikir, seledri, dan sayuran daun lainnya. Aquaponik adalah sistem produksi pangan, khususnya sayuran yang diintegrasikan dengan budidaya ikan, udang, dan siput, dalam suatu lingkungan symbiosis. Wall Gardening termasuk dalam jenis budidaya tanaman vertical, namun memanfaatkan tembok atau dinding sebagai tempat untuk menempatkan modul pertanaman
Sementara itu, dalam sistem hidroponik sendiri ada berbagai tipe yaitu: Sistem sumbu (wick system), Rakit apung, NFT - Nutrient Film Technique, DFT - Deep Flow Technique, Dutch Bucket.
Hidroponik sistem sumbu (wick system) merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana, karena sistem ini tidak perlu menggunakan instalasi dan listrik, namun memanfaatkan gaya kapilaritas untuk membantu nutrisi diserap ke akar tanaman. Sedangkan pada sistem rakit apung, memerlukan alat dan bahan yang mudah diperoleh (stereofoam, tandon nutrisi dan netpot) dan tidak akan mengganggu sistem pertumbuhan tanaman jika listrik padam.
Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) adalah sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi nutrisi dengan aliran nutrisi yang tipis atau serupa dengan film. Sedangkan, hidroponik DFT (Deep Flow Technique) mensirkulasi air dan nutrisi dengan menggunakan metode genangan (ketinggian air 4-5 cm).
Jenis sistem hidroponik yang terakhir adalah Sistem Dutch Bucket yang menggunakan tetesan air nutrisi yang menetes secara terus menerus ke dalam bak/ember tanaman dan sisa air nutrisi dialirkan kembali melalui selang/pipa yang menuju ke penampungan air nutrisi. Sistem ini lebih sering digunakan untuk budidaya dengan jenis tanaman yang memiliki akar tunggang seperti melon, cabai, paprika, tomat dan lain-lain. (AH/MM/AS)
![]() |
![]() |
![]() |
Gambar Urban Farming Vertikultur | Gambar Hidroponik Sistem Rakit Apung | Gambar Urban Farming Aquaponik |